“Dunia
adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang sholihah”.
(HR.Muslim).
Dalam Surat Ali
Imran ayat 14, Allah berfirman :
“Dijadikannya indah pada
(pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diingininya, yaitu :
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan
hidup di dunia, dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga)”.
Sehingga
manusiawi ketika manusia ingin memiliki perhiasan yang indah di dunia ini. Dan
manusiawi pula ketika mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Tetapi ada
satu yang terlupa, bahwa di antara semua perhiasan yang indah itu disana ada
perhiasan terindah yang tidak dapat dibandingkan dengan hal-hal yang indah di
dunia ini, tidak di dunia bagian timur ataupun di bagian barat.
Tahukah Anda,
wahai para wanita, perhiasan itu ada di dalam diri kita. Perhiasan yang
terindah itu adalah Para Istri yang setia bersama suaminya, istri yang
menyenangkan bila suami memandangnya.
Wahai Para
Istri, maukah kau jadi perhiasan terindah itu ?.Rasulullah Shallallahu 'alaihi
Wa Sallam telah mensifati istri yang solehah sebagai perhiasan terindah ini
dengan beberapa kriteria. Bagaimanakah Kriteria istri yang sholihah menurut
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam?
Beberapa
kriteria model istri sehingga menjadi Istri sholehah yang akan menjadikan dunia
penuh dengan keindahan, karena memang seorang istri sholehah ibarat perhiasan
terindah.
1- Ketaatan kepada suami selama dalam kema’rufan
Ibarat pesawat
yang dikemudikan oleh seorang pilot, mungkin ditemani oleh satu atau dua orang
asisten pilot.
Pesawat ketika
terbang, maka dengan pilot yang memimpinnya, hanya seorang pilot. Pilot lah
yang memberikan aturan-uturan untuk diikuti asisten dengan baik. Coba bayangkan
bila sang asiten tidak taat pada pilot, berdalih bahwa sang asisten itu tidak
dibawah pilot, ia juga mempunyai ijazah seperti halnya pilot, ilmunya juga
tidak kalah dengan pilot, maka apa yang akan terjadi dengan pesawat yang sedang
terbang di udara ?!.
Begitu pula
dengan bahtera Rumah Tangga, suami menjadi Qowwam dan pemimpin di dalamnya.
Suami berhak untuk ditaati, kewajiban sang istri yang sholehah taat kepadanya
selama dalam bingkai kemakrufan. Taat yang tidak buta, tetapi taat selama tidak
bertentangan dengan syariat Islam.
“Jika aku
dibolehkan untuk menyuruh seseorang bersujud kepada selain Allah, maka aku akan
memerintahkan kepada seorang istri untuk bersujud kepada suaminya, dan demi
Dzat yang Jiwa Muhammad berada di-tanganNya, seorang istri belum memenuhi
hak-hak Tuhannya hingga ia memenuhi hak-hak suaminya, hingga jika sang suami
memintanya, sedangkan ia berada di dapur.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah,
dihasankan oleh Albani).
Adapun jika
perintah bertentangan dengan syariat, ataupun dalam maksiyat, maka tiada
ketaatan di dalamnya. Dalam kasus ini , maka istri tidak boleh mentaatinya.
Karena tiada ketaatan kepada makhluk untuk bermaksiat kepada Sang Kholiq.
Ketaatan kepada
suami merupakan suatu kewajiban, meskipun suami seorang yang miskin, atau
mungkin istri lebih berpangkat dari suaminya. Ia sudah selayaknya berlaku ihsan
dalam mengerjakan urusan-urusan yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga.
Karena hal ini juga termasuk dalam “taat kepada suami”.
Alkisah, Fatimah
Binti Muhammad, mengeluhkan tentang beratnya membuat adonan tepung untuk
keluarganya. Sang suami memberikan saran supaya Fatimah meminta salah satu
tawanan untuk dapat dijadikan pelayan yang membantunya mengurus pekerjaan Rumah
tangga. Tapi Rasulullah tidak dapat memberikannya sementara ia juga tidak
memberikan kepada kaum muslimin fakir yang lain. Tetapi Nabi memberikan sebuah
nasehat : “mau kah kalian aku tunjukkan hal yang lebih baik bagi kalian
daripada permintaan kalian ?!. jika kalian ingin tidur, maka bertakbirlah 33 x,
bertasbih 33 x, dan bertahmid 33 x. hal itu lebih baik dari pada
pembantu". (Muttafaq Alaih).
2- Membantu suami dan senantiasa mengingatkannya untuk selalu
berbirrul walidain, khususnya kepada ibunya.
Seorang istri
yang sholehah, yaitu seorang istri yang terus membantu suaminya untuk terus
berbuat baik kepada orang tuanya, khususnya kepada ibunya. Ini merupakan salah
satu bentuk ketaatan istri kepada suaminya. Seorang istri cerdas yang sholehah
sangat paham, bahwa seseorang yang paling berhak untuk berihsan kepadanya yaitu
sang ibu. Maka ia akan selalu cekatan dan tangkas, membantu suaminya untuk
melakukannya
Tidak ada
kecemburuan sama sekali untuk melarangnya. Jika ia dapat melakukannya, niscaya
rasa cinta dan sayang selalu tumbuh dan berkembang di hati suami untuk sang
istri.
3- Tidak menyebarkan rahasianya.
“Orang yang
paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari qiyamat,yaitu seseorang yang
mendatangi istrinya, dan istrinya pun datang kepadanya, lalu ia menyebarkan
rahasia (apa yang telah terjadi diantara keduanya)” (HR. Muslim).
Termasuk salah
satu wasiat yang diberikan oleh orang-orang arab ketika anaknya hendak menikah
yaitu wasiat dalam masalah ini. Mengingat wasiat ini sangat penting sekali,
demi menjaga keutuhan rumah tangga.
4- Membantu dan menyemangati suami untuk melakukan ketaatan.
Sifat lain yang
harus dimiliki seorang istri sholehah sehingga ia dapat menjadi perhiasan
terindah, yaitu ia senantiasa mengingatkan suaminya untuk melakukan berbagai
macam ketaatan kepada Allah, menyemangatinya dan selalu mendorongya, baik dalam
hal-hal yang bersifat fardhu ataupun hal-hal yang bersifat sunnah. Ketika
berada di rumah, terdengar lantunan adzan sayup-sayup, melihat suami yang
sedang tidur karena lelahnya seharian bekerja, dengan kasih sayang ia
bangunkan, dan ia semangati untuk pergi ke masjid berjama’ah menggapai
rahmatNya. Kasih sayangnya tidak malah menjerumuskannya dan membiarkannya
tertidur sehingga berlalu waktu keemasaan berdua-duaan dengan Allah Sang
Kekasih.
Biduk rumah
tangga harus dipenuhi dengan cinta dan menasehati karena Allah, hingga ia akan
selamat di dunia dan akhirat.
“Allah mengasihi
seorang suami yang bangun pada malam hari, lalu mengerjakan sholat dan
membangunkan istri, jika istri menolak ia percikkan air padanya. Allah
mengasihi seorang istri yang bangun pada malam hari, lalu mengerjakan sholat
dan membangunkan suami, jika suami menolak maka ia percikkan air padanya”.
(HR.Abu Dawud dan di sahihkan oleh Albani).
Betapa
romantisnya, keduanya saling bersinergi untuk berlomba-lomba dalam ketaatan
kepada Allah, dan saling menyemangati.
5- Selalu menyemangati suami dan mendorongnya untuk berinfaq di
jalan Allah.
Istri sholehah,
adalah istri yang cerdas, istri yang dermawan. Istri yang sadar dan tahu bahwa
harta yang dititipkan kepadanya melalui suaminya adalah semata-mata titipan
dari Allah. Ia tidak rakus dan mengambilnya semua demi pemenuhan kebutuhan
rumah tangga yang sifatnya hanya kebutuhan pelengkap. Ia pandai mengatur harta
suaminya, tidak boros, pandai berhemat sehingga ada yang ia sisihkan sebagian
hartanya yang didermakan di jalan Allah. Harta yang akan menjadi ladang pahala
buat keduanya.
Suatu ketika Abu
Ad Dahdah datang menemui istrinya, dan memberikan kabar bahwa kebun yang ia
miliki sebagai tempat tinggal istri dan anak-anaknya (dalam kebun terdapat
rumahnya yg kecil) telah diinfaqkan ke jalan Allah karena sifat tama’nya;
harapnya yaitu Allah akan gantikan dengan kebun di surga, apakah jawaban Ummu
Ad Dahdah ?. jawaban seorang istri yang sholehah, penuh keyakinan, penuh
kepatuhan dan ketundukan kepada Allah lalu kepada suaminya. “sungguh beruntung
harta perniagaanmu wahai Abu Ad dahdah, sungguh beruntung”. Dalam pada itu,
Rasulullah selalu berkata dan mengulang-ulangi : “betapa banyak pohon dan
ranting penuh dengan buah-buah kepunyaan Abu Ad Dahdah di surga” (At Tabshirah,
Ibnul Jauzy).
Ya begitulah,
lima hal yang setidaknya bisa kita usahakan untuk kita sebagai para istri.
Istri yang senantiasa dituntut untuk menjadi istri yang baik dan sholehah.
Marilah saudariku untuk senantiasa saling membahu, hingga akhirnya kita bisa
menjadi perhiasan yang terindah yang ada di dunia ini. Why not?!.
Tulisan ini
didedikasikan Untuk wanita-wanita Sholehah Ratu Bidadari Syurga...
Jadikanlah
Bidadari Cemburu padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar