I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring,
mengurangi, bahkan mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika
matahari tampak mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi matahari dari
awan itu justru akan membuat radiasi matahari meningkat dibanding tidak ada
awan sama sekali.
Awan adalah massa terlihat dari tetesan air atau
beku kristal tergantung diatmosfer di atas permukaan bumi atau lain planet tubuh.
Awan juga terlihat massa tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam
ruang yang disebut awan antar bintang
dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu tentang awan atau awan fisika
cabang meteorologi.
Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfer. Ia kelihatan
seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit. Awan berwarna disebabkan
Sinar matahari adalah kombinasi dari berbagai sinar dengan panjang gelombang
(warna) yang berbeda-beda.Butiran air dan es dalam awan membaur secara merata
ke berbagai arah seluruh komponen sinar matahari. Pembauran sinar dengan
panjang gelombang yang berbeda secara merata itu menghasilkan warna putih. Efek
yang diberikan awan terhadap radiasi matahari yang diterima permukaan Bumi
sebenarnya kompleks. Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara akan
turun.
Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau
kecilnya radiasi matahari yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan awan
yang tipis dan awan yang tersebar akan memantulkan sinar matahari yang datang
serta meningkatkan pembauran radiasi. Sebaliknya, awan yang tebal akan
mengurangi bauran itu.
Di Bumi substansi biasanya kondensasi uap air .
Dengan bantuan partikel higroskopis udara seperti debu dan garam dari laut,
tetesan air kecil terbentuk padaketinggian rendah dan kristal es pada
ketinggian tinggi bila udara didinginkan untuk jenuh oleh konvektif lokal atau
lebih besar mengangkat non-konvektif skala. Tetesan dan kristal biasanya
sekitar 0,01 mm (0,00039 in) diameter. Para agen yang paling umum dari lift
termasuk pemanasan matahari di siang hari dari udara pada tingkat permukaan,
angkat frontal yang memaksa massa udara lebih hangat akan naik lebih dari atas
sebuah air massa pendingin, dan mengangkat orografik udara di atas gunung.
Ketika naik udara mengembang sebagai tekanan berkurang.
Proses ini mengeluarkan energi yang menyebabkan udara dingin. Ketika dikelilingi
oleh milyaran tetesan lain atau kristal mereka menjadi terlihat sebagai awan.
Dengan tidak adanya inti kondensasi, udara menjadi jenuh dan pembentukan awan
terhambat. Dalam awan padat memperlihatkan pantulan tinggi (70% sampai 95%) di seluruh
terlihat berbagai panjang gelombang. Mereka sehingga tampak putih, setidaknya
dari atas. tetesan Cloud cenderung menyebarkan cahaya efisien, sehingga
intensitas radiasi matahari berkurang dengan kedalaman ke gas, maka abu-abu
atau bahkan gelap kadang-kadang penampilan mereka di dasar awan. awan tipis
mungkin tampak telah memperoleh warna dari lingkungan mereka atau latar
belakang dan awan diterangi oleh cahaya non-putih, seperti saat matahari terbit
atau terbenam, mungkin tampak berwarna sesuai. Awan terlihat lebih gelap di
dekat-inframerah karena air menyerap radiasi matahari pada saat- panjang gelombang.
B.Tujuan
Tujuan
dari adanya makalah ini yaitu untuk mengetahui definisi awan, mengetahui proses
terbentuknya awan, dan mengetahui klasifikasi awan.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Pembentukan
dan keberadaan awan tidak menjamin bahwa hujan akan terjadi. Adalah biasa kalau
suatu lapisan awan telah ada selama beberapa hari tanpa adanya hujan.
Butir-butir awan yang kecil tetap terapung dalam udara yang naik dimana
butir-butir tersebut terbentuk. Tetapi dalam keadaan yang lain, hanya
dibutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk terbentuknya awan dan mulainya
turunnya hujan yang lebat (Trewartha dan Horn, 1995).
Awan
terbentuk sebagai hasil pendinginan (kondensasi atau sublimasi) dari massa
udara basah yang sedang bergerak ke atas. Proses pendinginan terjadi karena
menurunnya suhu udara tersebut secara adiabatis atau mengalami pencampuran
dengan udara dingin yang sedang bergerak ke arah horisontal (adveksi).
Butir-butir debu atau kristal es yang melayang-layang di lapisan troposfer
dapat berfungsi sebagai inti-inti kondensasi dan sublimasi yang dapat
mempercepat proses pendinginan. Awan dapat terjadi dari massa udara yang sedang
naik kearah vertikal karena berbagai sebab, yaitu: pengaruh radiasi matahari
(secara konveksi) dan melalui bidang peluncuran (pengangkatan orografis atau
frontal) (Tjasyono, 2004).
Pada
umumnya awan terdiri dari butir-butir air cair yang berukuran sedemikian kecil
sehingga tidak jatuh. Namun apabila awan tersebut mencapai suatu ketinggian
dimana temperatur udaranya jauh dibawah 0 C maka butir-butir air tersebut
menjadi butir-butir es (kristal). Awan adalah penolong berharga dalam ramalan
cuaca karena memperlihatkan, perubahan apa yang sedang terjadi dalam atmosfer.
Awan itu sendiri tidak memberitahu kita terlalu banyak. Ahli cuaca harus
mengetahui bagaimana ia telah berkembang dengan berubah atau pecah pada
umumnya, kemungkinan ada hujan lebih besar kalau awan tinggi yang terpisah
menjadi tambah tebal, bertambah jumlahnya dan dasar awan lebih rendah
(Wisnubroto, 1981).
Awan
dapat terdiri dari butir-butiran, kristal-kristal es, atau kombinasi keduannya.
Bila awan demikian tipisnya hingga sinar matahari atau bulan menembusnya, awan
tersebut sering melahirkan pengaruh-pengaruh optik yang memungkinkannya dapat
dibedakan antara awan kristal es dan awan butir air ( Black, 1991).
Awan
terbagi dalam 4 golongan yaitu awan tinggi, awan menangah, awan rendah, dan
awan yang membumbung keatas. Tiap golongan awan ini terbagi lagi dalam beberapa
jenis menurut ketinggian dan bentuk awan tersebut misalnya cirrus, alto
cumulus, nimbo stratus, cumulus nimbus, dan lain sebagainya. Awan merupakan
salah satu jenis hydrometer, jenis hydrometer yang lain adalah kabut, hujan
lembut, hujan merata, hujan setempat, dan salju. Jenis-jenis hujan tergantung
dari jenis-jenis awan yang merupakan sumbernya (Handoko, 1995).
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Awan
Awan ialah gumpalan uap air
yang terapung di atmosfera. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih atau
kelabu di langit. Awan berwarna putih disebabkan karena Sinar matahari adalah
kombinasi dari berbagai sinar dengan panjang gelombang (warna) yang
berbeda-beda. Butiran air dan es dalam awan membaur secara merata ke berbagai
arah seluruh komponen sinar matahari. Pembauran sinar dengan panjang gelombang
yang berbeda secara merata itu menghasilkan warna putih. Secara global, sistem
perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan mengeliminasi
radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak mengintip dari awan,
misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi
matahari meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.
Radiasi sinar matahari yang terbaur
memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi matahari yang datang.
Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis dan awan yang tersebar akan
memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran radiasi.
Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu. Miliaran butiran air
atau kristal es yang melayang-layang di udara menyusun awan-awan itu. Berikut
ini adalah tipe-tipe dan bagaimana mereka terbentuk.
B. Proses Pembentukana Awan
Awan
terbentuk jika volume udara lembab mengalami pendinginan sampai dibawah
temperatur titik embunnya. Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini
meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan.
Udara selalu mengandung uap air.
Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, terbentuklah awan. Peluapan ini boleh berlaku dengan dua cara:
- Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
- Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfera adalah lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik
air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin
berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah
sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah
hujan. Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu
akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu
berubah-ubah bentuknya.
Air yang terkandung di dalam awan
silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang
ada awan yang tidak membawa hujan. Berat titik-titik air dalam awan
boleh mencapai beberapa jutaan, namun biasanya saiz (isipadu) awan adalah amat
besar, jadi ketumpatan awan sebenarnya adalah cukup rendah untuk membolehkan
angin di bawah dan di dalam awan menyokongnya.
C. Klasifikasi Awan
Awan tidak sama jenisnya dan selalu
berubah bentuk. Awan bergantung pada ketinggian dan suhunya. Awan dibedakan
menurut bentuk dan tingginya.Ada 4 kumpulan yang utama, yaitu awan rendah, awan
sederhana tinggi, awan tinggi dan awan yang tinggi keatas.
1.Awan Rendah
Ini ditemukan dari
dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) dan termasuk Stratus genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut , meskipun tidak semua bentuk
kabut dari StratusDalam pembentukan
awan dari ukuran ketinggian yang termasuk dalam katgori awan rndah dengan
ketinggian sekitar kurang lebih 3000 M di atas permukaan bumi di bagi menjadi
beberapa bagian adalah sebagian berikut:
a.Awan Stratokumulus
Stratokumulus (Sc) ialah awan berwarna
kelabu/putih yang terjadi apabila bahagian puncak awan kumulus yang terbentuk
pada waktu petang menghampar dibawah songsangan suhu. Awan-awan ini terjadi
pada lewat petang dan senja apabila atmosfera mula menjadi stabil. Warna
kekuningan muda adalah disebabkan pantulan sinaran suria pada waktu senja.
Stratokumulus juga akan boleh terjadi tanpa penghamparan awan kumulus.
Awan stratocumulus
berupa lapisan awan yang terdiri dari unsur bulatan pipih/memanjang
berwarna kelabu. Masing-masing unsur dapat saling menyambung. Dan dalam macam
bentuknya Awan Strato Cumulus adalah awan yang berlapis-lapisaktebal agak
gelap, berwarna abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai
lebar lebih dari 50.
b.Awan Nimbostratus
Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai
lapisan-lapisan jelas dan dikenali juga sebagai awan hujan lapisan awan yg
keabu-abuan, sering gelap diiringi hujan air atau salju yg terus-menerus dan
umumnya sampai ke permukaan tanah, lapisan ini cukup tebal sehingga menutupi
matahari.
Awan nimbostratus berupa lapisan
awan yang seragam, luas dan berwarna kelabu tua.Dan macam bentuk Awan Nimbo Stratus adalah awan yang seperti
lembaranlembaranatau lapisan-lapisan yang tebal, dengan warna abu-abudan gelap.
Jenis awan ini sering menimbulkan hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis
awan ini.
c.Awan Stratus
Stratus ialah awan berupa cebisan kain koyak terbentuk dalam
udara lembab bergelora pada paras rendah atmosfera selepas hujan. Warna
kekuningan muda latar belakang adalah disebabkan oleh pantulan sinaran suria
waktu senja oleh sirrostratus yang terjadi selepas aktiviti ribut petir pada
waktu petang. Awan Stratus sangat rendah, tebal dan berwarna kelabu.
Awan stratus berupa awan rendah
yang seragam umumnya berwarna kelabu tetapi tidak menyentuh permukaan
bumi. Dan macam bentuk Awan Stratus adalah awan yang berlapis-lapis tipis
denganwarna abu-abu dengan dasar hampir serba sama, dapatmenimbulkan hujan es.
2.Awan Rendah Tengah
Berdasarakan jarak awan sederhana
tinggi Berada di ketinggian diantara 3000m sampai dengan 6000m, makanya di
sebut awan mid high, karena disebut tinggi dan dapat di sebut juga awan rendah,
Awan Altokumulus cirinya berkepul kepul, berlapis dan tidak rata, biasanya awan
ini menandakan hari yang cerah, kalau awan Altostratus kelihatan lebih padat
dan berwarna lebih gelap nampak seperti air.Awan ini dapat didasarkan manapun
dari permukaan dekat sekitar 10.000 kaki (3.000 m). Cumulus biasanya bentuk
pada rentang ketinggian rendah tapi dasar akan naik ke bagian bawah kisaran menengah
saat kondisi kelembaban relatif sangat rendah.
Nimbostratus biasanya bentuk dari
altostratus di tengah rentang ketinggian tapi dasar mungkin mereda ke kisaran
rendah selama precipitaion. Kedua jenis awan dapat mencapai ketebalan yang
signifikan dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai awan vertikal (Keluarga
D), terutama di Eropa. Namun, cumulus biasa, menurut definisi, tidak sesuai
dengan tingkat vertikal yang menjulang cumulus (kumulus congestus) atau paling
cumulonimbus . Nimbostratus Sangat tebal dapat perkiraan cumulus menjulang,
tetapi jatuh juga pendek tingkat vertikal awan cumulonimbus berkembang dengan
baik.
Awan altokumulus adalah n Geog tipe awan
menengah yang terdiri atas gumpalan- gumpalan awan, umumnya relatif tak besar
dan agak tipis, sering sekali ujung-ujung gumpalan awan itu bersambung satu
dengan yang lain. Awan Alto Cumulus adalah awan yang
seperti bulu dombaatau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan
warnaputih bersi, atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya.
Awan altocumulus berupa lapisan
berwarna putih atau kelabu yang terdiri dari unsur-unsur berbentuk
bulatan pipih. Dan macam bentuk Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu
dombaatau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warnaputih bersi,
atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya.
Altostratus(As), awan kekelabuan
(bergantung kepada ketebalan) peringkat pertengahan yang menghasilkan hujan
apabila cukup tebal. Awan-awan ini terjadi dalam lapisan atmosfera stabil dan
boleh menjadi tebal apabila cukup kelembapan dan penyejukan. Hujan berterusan
pada waktu senja dan malam selepas aktiviti ribut petir pada lewat petang dan
senja adalah disebabkan perkara ini. Awan-awan di atas terbentuk pada waktu
senja dan malam hari terdahulu, mula menghilang apabila matahari terbit pada
awal pagi. Awan Altostratus lebih padat, berwarna kelabu dan kelihatan seperti
air.
Awan altostratus berupa awan
yang nampak berserat/seragam tapi berwarna kelabu/kebiruan menutupi
sebagian/seluruh langit. Dan macam bentuk Awan Alto Stratus adalah awan yang
seperti lembaran-lembaranatau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abuatau
kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan merata.
3.Awan Tinggi
Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan
25.000 kaki (3.000 dan 8.000 m) di daerah kutub , 16.500 dan 40.000 kaki (5.000
dan 12.000 m) di daerah beriklim sedang dan 20.000 dan 60.000 kaki (6.000 dan
18.000 m) di daerah tropis
Awan cirrus(Ci) ditiupkan angin
timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak
jelas.Awan Sirus kelihatan seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan cuaca
agak cerah. Awan cirrus tampak tersusun dari
serat lembut dan halus berwarna putih mengkilap bagaikan sutera. dan bentuk
Awan Cirrue adalah awan putih terpisah-pisah seperti benanghalus atau
pecah-pecah atau jalur-jalur sempit atau matapancing atau bulu ayam atau
serabut yang berwarna putihkeperak-perakan.
b.Awan Sirokumulus
Awan Cirro Cumulus adalah awan tipis
putih terpisah-pisahseperti biji-bijian, sisik ikan, bulu domba yang tipis yang
berwarna putih bersih. Awan
cirrocumulus adalah lapisan awan yang terdiri dari unsur kecil menyerupai butir
atau biji padi-padian tanpa bayangan seperti sirrus. dan bentuk
Awan Cirrostratus adalah awan tipis
berbentuk seperti tirai dan menutup sebagian besar langit. Letak awan ini neh,
berada di ketinggian diatas 6000 m dari permukaan bumi. Nih awan muncul, berarti
menandakan bahwa ujan bakalan datang dalam 12 jam ke depan. Awan cirrostratus tampak seperti tirai
kelambu halus keputih-putihan. dan bentuk Awan Cirro Stratus adalah awan yang transparan dengan puncak seperti serabut halus menutupi
sebagian atau seluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan. Awan ini
umumnya menimbulkan phenomena lingkaran putih disekeliling bulan atau matahari.
4.Awan Yang Tinggi Ke
Atas
Awan yang tinggi ke atas dapat di
kelompok kan sebagai awan yang menjulang tinggi ke atas seperti awan cumulus
dan awan cumulo nibus yang kira-kira tingginya kurang lebih sekitar 6 Km sampai
dengan 9 Km dari permukaan bumi yang saat ini dapat di gambarkan awan sebagai
berikut:
Pandangan jarak dekat awan Kumulus
yang sedang berkembang aktif pada lewat pagi dan awal petang disebabkan
pemanasan permukaan tanah dan perolakan. Awan-awan itu kelihatan seperti
‘popcorns’ dengan tepian nyata(clear outline). Warnanya putih pada puncak
kerana semua gelombang sinar suria dipantulkan pada kadar yang sama. Warna
gelap itu disebabkan oleh penembusan terhad sinar suria dan juga kadar serapan
yang bertambah terhadap gelombang selebihnya kerana titisan air besar.
Dengan kandungan kelembapan dan
penaikan udara mencukupi, awan-awan ini tumbuh tinggi dan menghasilkan hujan
panas. Dalam keadaan ketidak stabilan udara yang mendalam, ribut petir berlaku
pada waktu petang atau lewat petang Awan Kumulus terbentuk kelompok-kelompok
bulat.
Awan cumulus pada umumnya
mampat dan berbentuk gumpalan yang menjulang. dan bentuk Awan Cumulus adalah
awan yang terpisah-pisah umumnya padat dengan batas yang jelas, berbentuk
seperti bukit-bukit ,menari-menari dan bagian atasnya berbentuk seperti bunga
kool.
Pemandangan jarak jauh deretan awan
Kumulonimbus (Cb) . Awan-awan ini tinggi berwarna putih / gelap. Tapaknya
terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki manakala puncaknya boleh mencapai ketinggian
melebihi 35000 kaki. Pembentukan deretan awan ini merupakan satu ciri biasa
pada awal pagi Monsun Barat Daya. Kedudukan Sel-sel Cb yang begitu rapat
menyebabkan awan-awan itu kelihatan bersambung. Warna kuning keemasan itu
disebabkan pantulan sinar suria pagi yang sedang terbit di timur. Awan nipis
berbentuk topi kelihatan diatas puncak awan Cb menunjukan kewujudan udara
stabil mengalir diatas puncak awan itu (Cb). Awan-awan Cb ini kerap bergerak
masuk ke pedalaman melalui kawasan pantai pada peringkat akhir Monsun Barat
Daya. Apabila ketidakstabilan atmosfera mencapai lebih tinggi, awan-awan ini
membawa hujan lebat dan ribut petir kepada kawasan terlibat.
Awan cumulonimbus merupakan awan
yang sangat mampat dan padat menjulang tinggi menjadi gumpalan yang besar, pada
awan ini dapat mengangkut 300.000 ton air biasa juga disebut awan badai. Awan
Kumulonimbus berbentuk kelompok-kelompok besar. Kelompok-kelompok yang berwarna
putih dan hitam ini mempunyai bentuk dan rupa yang beranekaragam. Awan membawa
hujan yang disertai dengan kilat dan petir.
D.Radiasi Matahari dan Awan
Efek yang diberikan awan terhadap radiasi
matahari yang diterima permukaan Bumi sebenarnya kompleks.
Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara akan turun. Secara global,
sistem perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan
mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak
mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru
akan membuat radiasi matahari meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.
Radiasi sinar matahari yang terbaur
memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi matahari yang datang.
Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis dan awan yang tersebar akan
memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran radiasi.
Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu. Miliaran butiran air atau kristal es
yang melayang-layang di udara menyusun awan-awan itu. Berikut ini adalah
tipe-tipe dan bagaimana mereka terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA
Black.1991.Klimatologi Awan.[online:http://wikipedia/wiki/klimatologi-awan.org].
Diakses : 13 April 2014
Handoko.1995.Awan.[online:http://handoko.blogspot.com/1995/07/awan.html].
Diakses : 13 April 2014
Mirsadik.2013.Klimatologi.[online:http://mirsadiq.wordpress.com/tag/klimatologi/].
Diakses
: 13 April 2014
Tjasyono.2004.Laporan Praktikum Klimatologi Awan.[online:http://tjasyono.blog
spot.com/2013/12/laporan-praktikum-klimatologi-awan.html].Diakses
13
April 2014
Wisnubroto.1981.Klasifiksi
Awan.[online:http//id.termwiki.com//19981/12/07/klasi
fikasi-awan.html].Diakses :13 April.2013
Kesimpulan tidak ada kk?
BalasHapus