Segala sesuatu selalu dapat dibuat lebih baik, lebih cepat, lebih maju, lebih tinggi, dan lebih hebat. Stay hungry stay foolish. Jangan pernah berhenti untuk belajar. Pastikan hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dan Hari esok lebih baik dari hari ini -Agriani-

Kamis, Juli 19, 2018

Tips Meminimalisir Sifat Negative Dalam Diri



Tak ada manusia yang terlahir sempurna didunia ini, percayalah jika kau ingin menjadi sempurna tak akan bisa. Jika kau ingin mencari yang sempurna 100 tahun mencari pun tak akan bertemu. Berbicara tentang kesempurnaan maka tak jauh - jauh kita membicarakan tentang sifat, karakter, kepribadian dan tempramen seseorang. Sebelum lebih lanjut mari kita kenali keempat hal ini sebagai berikut :


Menurut salah satu dosen psikologi di Indonesia yaitu Doni Kusuma,
  • Karakter yaitu kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang menjadikannya unik, berdasarkan apa yang ia sudah miliki sejak lahir (genetik) maupun apa yang ia pelajari dalam hidupnya (lingkungan). 
  • Kepribadian merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang mengarahkannya untuk berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku tertentu yang khas dalam berhubungan dengan lingkungannya. 
  • Temperamen ialah kumpulan sifat seseorang yang diperoleh sejak ia lahir. Aelius Galenus (Galen), seorang dokter pada tahun 120an, telah memperkenalkan empat macam cairan dalam tubuh yang dipercaya menentukan temperamen seseorang, yakni: Melankolis, Sanguinis, Koleris, dan Plegmatis. Teori ini kemudian dijabarkan dengan lebih komprehensif oleh Hippocrates.
  • Sifat adalah satu karakteristik spesifik dalam diri seseorang dan ketika dikombinasikan antara yang satu dengan lainnya, membuat seseorang menjadi pribadi yang unik dan membentuk identitas orang tersebut.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa pengertian karakter seseorang terkadang salah diartikan dengan watak (temperamen), kebribadian maupun sifat dari seeorang. Menurut Maxwell, sebenarnya definisi dari karakter sendiri adalah akumulasi dari watak, kepribadian serta sifat yang dimiliki seseorang. Karakter dalam diri seseorang sebenarnya terbentuk secara tidak langsung dari proses pembelajaran yang dilaluinya. Karakter manusia bukan berasal dari sesuatu bawaan sejak lahir, namun lebih kepada bentukan dari lingkungan hingga orang – orang yang ada disekitarnya. Sedangkan temperamen secara keliru sering kita artikan sebagai kepribadian bila sudah membahas empat jenis temperamen diatas yaitu melankolis, sanguinis, koleris dan plegmatis.

Nah dari sini kita sudah tahu yang mana sifat hasil bentukan lingkungan dan bawaan sejak lahir. Beberapa diantara kita juga pasti pernah mengikuti tes - tes kepribadian kalau kita terbiasa menyebutnya. Nah dari situlah kita dapat mengetahui temperamen "watak" kita apa, kalo aku sudah jelas si cengeng melankolis, kalau di tes personality nya aku adalah protagonis atau ENFJ-T, untuk yang belum tahu bisa cari situs resminya ya, karena tes ini penting dimana merupakan dasar dari pembentukan karakter :). Tempramen ini tidak bisa dirubah sudah jelas memang bawaan lahirnya melankolis yang introvert, walaupun kadang aku berpikir watakku ini dari gen siapa, hha. Karena ayah dan ibuku tidak ada yang keras kepala, egois, dll. Jujur masih berpikir keras juga atau mungkin ini karakter ya, dari lingkungan sekolah terdahulu atau lingkungan rumah ya, waullahualam. 

Oke kita skip tentang tempramen, kita bahas tentang karakter / sifat. Misalkan sifat yang negative dari si melankolis itu adalah mudah tertekan, pesimis, tidak mau disalahkan, curiga (tidak berifikir positive), sensitif, keras kepala, dll. Nah yang menjadi pertanyaanya adalah apakah sifat "negative" si melankolis ini dapat dirubah?
Kun anta atau Be yourself menurutku seharusnya dilakukan dengan tetap melakukan perbaikan perbaikan pada diri kita sendiri. Aku ambil contoh, seseorang mempunyai sifat yang pembohong lantas ia ingin belajar untuk merubahnya dengan selalu berkata jujur setiap harinya tetapi karena itu tidak sesuai dengan karakternya dan ia merasa dengan bertindak sedemikian ia tidak menjadi dirinya sendiri akhirnya ia kembali menjadi seorang pembohong. Dan akhirnya orang - orang bilang "karena memang sudah dasarnya pembohong selalu saja kembali jadi pembohong". Benar?. 
Kebanyakkan dari kita mundur sebelum sampai garis finish termasuk aku. IMO sebenarnya orang itu sudah berhasil merubah sifatnya tetapi karena ia tidak mau mempertahankan karakternya yang baru maka pada akhirnya ia kembali lagi pada karakternya yang terdahulu. Ia bisa saja menjadi orang jujur kalau memang tidak ingin jadi pembohong. Jadi tidak ada karakter asli seseorang yang tidak bisa dirubah karena karakter itu sendiri adalah hasil suatu proses yang kita bentuk sendiri meskipun ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi terbentuknya karakter seseorang seperti lingkungan. Tetapi pada akhirnya kita sendiri lah yang bertanggung jawab penuh terhadap karakter seperti apa yang ingin kita miliki. 
Sebuah penelitian membuktikan tentang pembentukkan kebiasaan dengan melakukan satu hal yang sama secara terus menerus (rutin) selama 40 hari. Pada awalnya kita melakukan hal itu dengan sedikit terpaksa atau aneh tetapi setelah hari ke 41 kita sudah melakukannya dengan perasaan biasa saja. Hal ini berarti kita sudah menjadikan kebiasaan baru tadi sebagai bagian dari diri kita yang sekarang. 
Sekarang silahkan kalian buktikan teori ini bahwa karakter dalam diri anda pun bisa kita rubah. Langkah yang paling tepat untuk memulainya sekarang adalah, kenali dulu karakter - karakter positive dan negative dalam diri kita yang sekarang. Dari semua karakter yang kita miliki, mana yang perlu dirubah atau diperbaiki dan mana karakter yang telah bagus namun tetap harus dievaluasi. Lakukan perubahan dan perbaikan tersebut secara terus menerus (40 hari) sampai semua perubahan dan perbaikan yang kita buat tersebut awalnya menjadi kebiasaan lalu kebiasaan ini akan merubah sikap kita dan akhirnya membentuk karakter kita yang baru. Dengan melakukan cara ini, ungkapan kun anta  tadi pasti menjadi lebih maksimal hasilnya.
Kemudian langkah kedua adalah membuat daftar sifat - sifat negative itu disebuah buku agenda dengan format tabel, lalu contreng setiap harinya bila kalian berhasil mengendalikan diri dari sifat - sifat tersebut. Tapi pastikan selama 40 hari kalian melakukan interaksi secara rutin, baik dengan keluarga maupun kerabat dan teman sekitar. Jika ada salah satu sifat yang gagal di contreng pada hari itu maka pastikan kalian harus mendapatkan hukuman. Terserah bentuk hukumannya bagaimana, misalkan Infaq Rp 500.000 sehari, hhe. Buatlah hukuman yang sangat - sangat sulit untuk kau jangkau, sehingga untuk mengingkari kau sangatlah takut.
Setelah 40 hari berlalu, coba cek hal - hal yang pernah buatmu terluka, buatmu sakit, perkataan orang yang menyakitkan, dll apakah masih sangat terasa? aku pastikan sudah berkurang. Setelah semua itu pulih, maka lepaskan semua bebanmu ke angkasa, terbangkan mereka jauh - jauh dari hidupmu, berdamailah dengan kenyataan, maafkan mereka, terimalah dirimu yang sekarang, bukalah pribadi yang baru ini dengan senang dan gembira. 
Lakukan evaluasi diri setiap malam (merenungi), meminta maaf (istigfar) sebanyak - banyakknya, sholat taubat, dll jika pada hari itu kau membuat suatu kesalahan sekecil apapun kesalahan itu. 
Iringi semua itu dengan infaq dan sedekah terbaikmu setiap harinya. Jika masih menoleh dan tak yakin kau bisa, ingatlah tujuan kenapa kau ingin berubah. Ukurlah kapasitas diri kita dan buatlah target - target apa yang ingin kau capai. Kembali ke Allah, jernihkan diri, paksakan dan ingat mati. 

“Kebiasaan merubah sikap, sikap membentuk karakter dan inilah karakter asli kita” (Wira Setiawan).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar