Aku lebih memilih untuk meredup, jika dengan redup
hidupku tenang dan hidupku baik - baik saja.
Jauh sebelum langkah ini, aku sudah berteman dengan sepi dan sunyi.
Maka ditinggalkan bukanlah suatu yang menyakitkan lagi untukku.
Karena aku telah terbiasa lelah, terbiasa sendiri.
Jangan pernah tawarkan kemilauan kepadaku,
Karena itu bukanlah aku. Aku lebih memilih meredup,
lalu berjalan dengan sangat tenang, menikmati semua langkah yang kupilih,
memastikan bahwa hatiku baik - baik saja.
Berjalan dengan ringan atas apa yang telah ditetapkan olehNya.
Tidak banyak yang kukenal, yang benar - benar tulus dan bertahan
untuk membersamaiku inipun tak banyak. Namun aku sangat bahagia,
karena dengan begitu aku benar - benar merasakan ketulusan mereka, cinta mereka,
dan doa - doa mereka terhadapku.
Aku memilih meredup sendiri, karena tak semua orang akan mampu
berdiri diatas kemilauan yang ia upayakan. Maka pahamilah bila
pada akhirnya kita tak bisa terus - terusan beriringan.
Karena aku tak pernah memaksa siapapun untuk membersamaiku.
Karena aku tahu setiap jiwa akan mengecewakan, kecuali jiwa - jiwa
yang dirahmati olehNya.
Jika jalanmu dan jalanku ini berbeda, tak apa.
Jika engkau enggan berjalan denganku maka pergilah.
Aku tak akan memaksamu, untuk selalu disampingku.
Karena sejatinya aku memang sendiri, tak punya apa - apa.
-Nurhashifah Agriani-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar