Segala sesuatu selalu dapat dibuat lebih baik, lebih cepat, lebih maju, lebih tinggi, dan lebih hebat. Stay hungry stay foolish. Jangan pernah berhenti untuk belajar. Pastikan hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dan Hari esok lebih baik dari hari ini -Agriani-

Kamis, Mei 24, 2018

its time to love urself


"Tiada gading yang tak retak" adalah suatu peribahasa yang menjelaskan bahwa setiap manusia memang tidak luput dari salah dan dosa, tidak ada makhluk yang sempurna di dunia ini, meskipun manusia telah mengetahui hal ini, tetapi tidak semua orang dapat memaafkan kesalahan orang lain. Padahal betapa sangat indah dan mulianya seseorang yang mau dan bisa memaafkan kesalahan sesamanya. Menjadi sosok yang pemaaf akan sangat sulit kita rasakan bila kebencian bersarang di hati kita, padahal sikap seperti itu yang nantinya akan menjadikan hidup kita tidak bahagia, gelisah dan tentram.

Untuk memaafkan kesalahan seseorang itu butuh waktu. Ada rangkaian proses menaikki anak tangga yang harus kita lewati dan kita tidak bisa langsung melompat ke tingkat paling tinggi. Lalui terlebih dahulu semua prosesnya sampai hati kita benar-benar telah tenang kembali. Kita tidak bisa memaksakan diri kita untuk memaafkan ketika hati masih terluka sangat parah. Jadi prosesnya mulai dari sangat terluka, kemudian berkurang sedikit, makin berkurang lukanya, kemudian lukanya berkurang jauh, terasa hilang lukanya, baru bergerak ke proses terakhir yaitu "memaafkan". Jika hati kita masih terluka, masih marah kepada seseorang yang menyakiti, biarkanlah dulu perasaan itu ada. Sampai luka itu mulai hilang pelan-pelan sambil berdoa kepada Allah agar ditunjukkan bagaimana caranya untuk memaafkan orang yang menyakiti hatimu itu. Jika doamu sungguh-sungguh meminta agar ditunjukkan caranya memaafkan yakinlah bahwa Allah pasti menunjukkan cara indah-Nya. Sedikit demi sedikit perlahan namun pasti, entah bagaimana cara Allah menunjukkan kepadamu, tak terasa lukamu tiba-tiba sudah mulai menghilang dan pada akhirnya kau sudah mencapai anak tangga paling tinggi, level paling atas. Dan anak tangga paling tinggi itu diberi nama; 'memaafkan'. 



Selain itu agar memafkan menjadi lebih cepat, kita harus menanamkan pemikiran positive kepada Allah detik ini juga, kenapa? Karena Allah menciptakan badai didalam kehidupan bukan untuk menghancurkan kita. Badai itu diberikan bisa jadi untuk membersihkan rintangan yang mungkin suatu saat nanti akan mengganggu perjalanan kehidupan kita. Memang caranya mungkin sangat menyakitkan dalam pandangan kita sebagai manusia, tapi mungkin itu satu-satunya jalan yang Allah berikan untuk mengabulkan untaian - untaian doa kita dan menyelamatkan kita dari kejadian yang amat buruk. Jadi, kita harus terus percaya kepadaNya karena kelak kita akan berulang kali bersyukur atas badai yang pernah datang didalam kehidupan kita.

Teman...


Ketika mungkin badai ini sedang terjadi dikehidupanmu saat ini, kamu tidak seharusnya menyalahkan dirimu sendiri. Tidak sadarkah kau bahwa semakin lama jiwamu semakin terganggu? Kau jadi tidak percaya diri, menjadi lupa bahwa segala hal yang terjadi baik atau buruknya adalah yang tebaik menurutNya. Jadi tolonglah berhenti untuk menyalahkan dirimu sendiri, berhenti untuk menusukkan pisau yang tak terlihat kepada dirimu sendiri dan berhenti untuk mendzalimi dirimu sendiri. Sekarang cobalah berlatih untuk melatih dirimu sendiri. Pejamkan matamu, sebut namamu dan katakan kepada dirimu sendiri "Semua baik - baik saja, Allah bilang ini yang terbaik, lihat langkah kita sudah sejauh ini, terimakasih telah menemaniku selama ini, maafkan aku diri selalu menyalahkanmu atas semua yang terjadi". Karena terkadang kita lupa bahwa diri kita butuh diapresiasi oleh kita sendiri, butuh kita hargai, butuh kita jenguk, maka mulai sekarang sering-seringlah melakukan "Self-talk" agar kondisi kita menjadi lebih baik. Jika kita bisa membahagiakan orang lain, kenapa kita tidak berusaha membahagiakan diri kita sendiri juga...

yes...
ini waktunya untuk mencintai dirimu lagi...

Sebagaimana Allah yang menginginkan bumi untuk menerima kedatangan badai yang besar pada suatu hari, kemudian Allah mengubah keinginanNya dengan meminta bumi menyambut kedatangan mentari yang menghangatkan kita dalam satu hari, kau juga sama Allah dapat mengubah dirimu dari hambaNya yang penuh dosa untuk menjadi hambaNya yang penuh taat lalu membuat seluruh manusia menerima perubahan drastismu dengan caraNya. Jadi seberapa beratpun badai yang kita miliki, satu - satunya obat yang sangat ampuh yaitu "percaya". Percaya kepada Allah seutuhnya, tanpa cela, tanpa ragu. Karena hadiah dari Allah itu seringnya berupa harta karun, peta petunjukknya ialah aturan-aturan dalam agama kita, maka ikutilah peta itu maka insyaAllah kita akan menemukan jalan keluar bahkan hadiah - hadiah yang sangat tak terduga ditengah -tengah perjalanan berliku yang berusaha kita lewati. Sehingga kelak, kau akan menangis tanpa henti. Yes air matamu itu turun lagi, namun bukan air mata duka lagi, tetapi airmata bahagia yang menghampiri. Kelak kau akan berkata "Alhamdulillah yaAllah ternyata ini harta karun yang engkau siapkan untukku, hehehe." :D. (serius aku ketawa nulis ini wkwkwk). 



Dan pada saat itu juga kau akan merasa bahwa jarak antara langit dan dirimu menjadi sangatlah dekat. Perasaan bahagia itu berhasil membuat tubuhmu menghangat dan detik itu juga kau semakin yakin, Allah sedang tersenyum melihatmu dari atas langit. MasyaAllah ^_^

Sabtu, Mei 19, 2018

Merasa Cukup

Setiap manusia itu menikmati sesuatu dari dalam dirinya, bukan karena pengaruh yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, setiap orang bisa merasa bahagia ditempat sederhana dan merasa tertekan berada ditempat yang mewah nan indah. Karena kebahagiaan adalah perasaan yang memancar dari dalam hati kita. Kita tidak akan pernah mendapatkan hal itu dari luar diri kita. Faktor-faktor yang berada diluar, meski berpengaruh sekalipun, tetapi tidaklah banyak efeknya. 

Kenapa kita tidak membatasi keinginan-keinginan kita?

Bukankah akan banyak permasalahan berkaitan dengan keinginan kita? Bila kita menghubungkan kebahagian dengan materi belaka. Karena kita memahami bahwa sebenarnya kebahagiaan akan kita peroleh, ketika kita bisa mendapatkan keinginan tersebut. Banyak perilaku yang dapat kita jadikan contoh. Misalnya banyak dari kita yang sudah memiliki beberapa stel pakaian, sepatu, tas, dll lengkap dengan aksesorisnya yang matching, tetapi kita masih terus merasa tidak cukup. 

Keinginan yang ada pada diri kita tidak akan pernah berhenti. Banyak nasihat dari Rasulullah yang menyatakan bahwa kita sebagai umat ini agar selalu ridho atas apa yang telah ditentukan olehNya, dan tidak mengaharapkan sesuatu yang justru diluar dari jangkauan kita. 

Seberapa pun banyknya nikmat yang diberikan kepada seseorang, dia akan selalu mencari orang lain yang diberi lebih banyak dari dirinya. Rasulullah telah mengajari kita untuk selalu melihat kebutuhan dengan pandangan yang berimbang dari berbagai sudut. 
Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html

"Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Well,
Semoga kita adalah golongan orang - orang yang merasa cukup dengan apa yang kita miliki, menuntut kita untuk mengetahui kemampuan sendiri dengan baik. Menutup pandangandari kehidupan orang lain dan tidak mencoba untuk membanding-bandingkannya.

Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html
Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html
Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html
Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html
Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html
Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html

Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html
Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber : https://rumaysho.com/296-lihatlah-orang-di-bawahmu-dalam-masalah-harta-dan-dunia.html

Kematian

Kematian adalah sesuatu yang pasti atas setiap makhluk yang bernyawa. bahkan ajal dan kematian merupakan hal yang selalu mengintai kita dimanapun kita berada. Ia adalah sesuatu yang paling dekat dengan jiwa yang bernyawa.

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya -Al-araf : 3-

 Rasulullah pernah mengabarkan tentang satu tahapan penting yang meski dilewati oleh manusia diakhirat. Pada tahap ini kita akanditanyai perihal umur kita, kemana kita menghabiskanny. Yes, umur yang merupakan perkumpulan waktu ini akan kita pertanggungjawabkan di akhirat. 

Ada sebuah hadist yang mengisahkan bahwa : 

“Nabi Muhamad S.a.w membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya: (persegi yang digambar Nabi). Dan beliau bersabda : “Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajal yang mengelilinginya, dan garis (panjang) yang keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan (garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis) yang itu, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa ketuarentaan.”(HR. Bukhari).


Pada saat manusia berusaha untuk mengejar ambisi dan angan-angannya sampai pada garis yang terjauh, tiba-tiba datanglah garis yang terdekat yaitu garis "Ajal" .

Sudah berapa banyakkah bekal kita meuju kematian? 

"Tidaklah kalian wahai sekalian umat manusia, kecuali kumpulan dari beberapa harim, jika sebagian harimu telah pergi maka sebagian dari dirimu juga sebenarnya telah pergi".

Rabu, Mei 16, 2018

Jadikanlah Buku Sebagai Sebaik-Baik Teman

Kalian tahu buku itu apa?
Kita harus menanamkan kecintaan kita terhadap buku, kanapa? 


Karena buku itu adalah teman duduk yang tidak akan memujimu dengan berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak akan membuatmu bosan. Dia adalah teman yang sangat toleran yang tidak akan mengusirmu. Dia adalah tetangga yang tidak akan pernah menyakitimu.

Selama ini otak kita bepikir bahwa buku adalah sesuatu yang sangat-sangat membosankan. Namun sebenarnya buku tidaklah seburuk itu, kenapa?

Karena dibalik itu semua sebenarnya buku adalah sesuatu yang jika kita pandang, maka akan memberikan kenikmatan yang panjang. Dia akan menajamkan kemampuan intelektual, membuat lidah tidak kelu, dan tentunya perlahan akan membuat ujung jari semakijn indah. Dia akan memperkaya ungkapan-ungkapan kita, menenangkan jiwa, dan mengisi dada. Dengannya kita bisa mengetahui sesuatu hanya dalam waktu sebulan. Sesuatu yang tentu tidak bisa kita dapatkan dari mulut seseorang selama satu masa. Dengan membaca kita tidak harus duduk bersama orang-orang yang hatinya mungkin penuh kedengkian serta tidak harus duduk bersama dengan orang-orang kaya. 

Buku adalah sesuatu yang akan senantiasa taat, baik di siang hari maupun malam harinya. Dia akan mengikuti kita kemanapun kita berada, di dalam maupun di luar rumah jika kita kehendaki. Dia adalah guru yang jika kita butuh tidak pernah merasa malu. 

Kita sadar bahwa buku adalah pilihan terbaik bagi setiap insan yang ingin menghabiskan waktu siangnya dan bersenang-senang untuk menghabiskan waktu malamnya. buku adalah sesuatu yang tanpa kita sadari akan memberikan dorongan untuk mencoba, menggunakan nalar, membentuk kepribadian, meluruskan agama, bahkan mengembangkan harta. 

Namun kenyataannya yang membuat kita sebagai manusia patut untuk bersedih adalah tidak banyak dari kita yang hari-harinya akrab dengan buku. Ketika banyak pameran buku yang biasanya dilengkapi dengan pameran fashion, maka kebanyakan mereka akan berhamburan ke pameran fashion, berebut diskon di stan-stan pakaian, namun tidak berebut diskon untuk membeli buku. Mereka juga lebih sering mengisi waktu luang mereka dengan menikmati hiburan musik, jalan-jalan, atau bahkan membicarakan aib orang lain. Sungguh menyedihkan, bukan?
apakah kita termasuk golongan sedemikan. Mari kita renungkan.

Wanita

Wanita itu mempunyai cinta yang sungguh dan utuh,
yang memiliki tekad membatu
semangat membaja tak kenal kata mengeluh.

Wanita itu mampu bertahan didalam kelamnya kehidupan,
Ia sanggup tegar di rimbunnya rimba,
bahkan dalam bingarnya perkotaan,
yang tunasnya mampu hidup dimanapun ia berada.

Wanita itu selalu tampil dengan senyum dan tawanya,
Padahal ia ingin berteriak sekencang-kencanganya.

Ia memang pantas untuk di sebut wanita tangguh
Ia yang selalu tampak tegar.
Meski sulitnya kehidupan selalu datang menerpanya.

Ia yang tak pernah berhenti berjalan dan bergerak,
Walau harus terluka oleh ribuan duri yang tajam.

Ia memiliki pengaruh yang menyeluruh bahkan dalam kerasanya hidup yang penuh butuh.
Wanita harus cerdas dan tegar, penuh cinta dan kasih.

Senin, Mei 14, 2018

Dewasa itu apasih?

Aku, kalian pasti sudah tahu bahwa sejatinya di belahan dunia bagian manapun kita tidak akan menemukan manusia yang sempurna. "Nobody's Perfect" Sebuah kalimat klise, namun sangat mendalam artinya. Setiap manusia yang menuntut kesempurnaan dari sesuatu hanya akan menemukan bahwa dirinya telah menjadi pribadi yang kurang bersyukur. Padahal manusia mempunyai tabiat yang tidak baik, dimana apabila mereka ditimpa ujian atau musibah sering kali mengeluh, bahkan adakalanya seperti menyalahkan takdir. Tetapi apabila mereka diberi sedikit kesenangan hidup, mereka cepat lupa diri. Yes inilah manusia. Sebaiknya karena kita telah mengetahui bahwa salah satu sebab seorang manusia masuk neraka adalah sedikit bersyukur, maka kita seharusnya melatih diri untuk senantiasa bersyukur dan ridha dengan setiap pemberian Allah. ^^

Banyak orang yang bilang bahwa sikap dewasa itu sangat kita perlukan agar kita bisa berubah menjadi lebih baik daripada sebelumnya, meskipun begitu sebenarnya aku tidak begitu mengerti dengan yang dimaksud bersikap dewasa. Lantas seperti apa sih sikap dewasa itu? Ataukah semacam sikap-sikap yang menampilkan kebijaksanaan? aku belum begitu paham.

Pertanyaan - pertanyaan  itu muncul ketika aku sudah mulai menikmati dunia membaca. Selama 23 tahun menjalani berbagai aktivitas kehidupan ini, aku sedikit demi sedikit belajar banyak tentang bagaimana cara kita menyikapi berbagai persoalan yang pastinya juga menuntut sikap dewasa agar persoalan itu bisa secepatnya ditemukan sebuah solusi. Walaupun sudah mengalaminya sendiri, aku masih tetap saja belum mengerti tentang yang dimaksud dengan sikap dewasa ini.

Selama hidup didunia aku menyadari bahwa kedewasaan adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu. Kedewasaan adalah kondisi diri dan sikap yang dapat digunakan untuk menyelesaikan banyak masalah serta menjadikannya selaras.
Kedewasaan dapat mencegah timbulnya masalah dalam kehidupan sosial. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika masing-masing individu bisa bersikap lebih dewasa dalam segala hal.
Kedewasaan adalah hal yang sangat penting, tapi apakah kita pernah benar-benar berfikir apa sebenarnya arti kedewasaan dan bagaimana bersikap dewasa? Ada 2 hal yang akan aku bahas pada tulisan kali ini.

  • Mempunyai Kesadaran yang Lebih Tentang Banyak Hal dan Mau Memahami Orang Lain
Orang yang dewasa pasti sadar apa yang dikatakannya, apa yang dilakukannya, apa yang terjadi dalam dirinya, apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitarnya, apa yang terjadi pada orang lain, apa masalah yang mungkin timbul dari hal yang sedang terjadi dsb. Contoh kasus yang pernah aku lihat secara langsung: Seorang ayah yang sedang memarahi anaknya dengan sangat penuh emosi, padahal sang anak sudah mengemis memohon ampun dari si bapak, tapi si bapak malah menjadi-jadi memukulnya, memarahinya dengan kata-kata yang mungkin sangat melukai hati sang anak. Padahal akan banyak perkara negatif yang akan timbul dari tindakan orangtua seperti ini. Dari sebuah postingan seorang teman aku mengingat bahwa jika anak dibesarkan dengan celaan maka ia akan belajar memaki, jika anak dibesarkan dengan permusuhan maka ia belajar berkelahi, jika anak dibesarkan dengan cemoohan maka ia akan rendah diri. Sebaliknya jika anak dibesarkan dengan motivasi maka ia akan belajar percaya diri, jika anak dibesarkan dengan toleransi maka ia akan belajar mengendalikan diri, Jika anak dibesarkan dengan kelembutan maka ia akan belajar menghargai.

Begitupun dalam kehidupan rumah tangga sehari hari. Eitss walaupun aku belum menikah, aku cukup tahu dan belajar beberapa permasalahan yang biasanya terjadi dalam rumah tangga. wkwkw. Oke lanjut ya...

Sebuah hubungan yang sempurna tidak berarti selalu baik dan harmonis atau mempunyai kesamaan dalam semua hal. Namun harus kita ketahui pada dasarnya bahwa kesempurnaan adalah tentang melengkapi dan mengerti satu sama lain. Itulah rahasia Allah yang tersimpan dengan nama "Perbedaan". Suami istri pasti mempunyai latar belakang,  pemikiran dan banyak hal lain yang berbeda, namun justru disinilah kebahagian yang sebenarnya jika kita dapat memahaminya dengan baik, karena perbedaan itu bisa menjadi pelengkap bagi kekurangan satu dengan yang lain.
Perbedaan hanya akan menjadikan konflik yang tidak sehat jika seseorang suami atau istri bersikeras menilai pasangannya tidak sejalan dengan keinginan ataupun selera mereka. Tapi bukankah pernikahan adalah tentang “kita” dan bukan ” kamu” atau hanya ” aku” didalamnya?. Sungguh keegoisan dan penilaian dengan harga mati atas kekurangan pasangan kita adalah salah satu sumber yang tidak sehat dalam hubungan keluarga. Bukankah manusia tempatnya khilaf dan lupa? dan jika saja suami atau istri tahu dari awal tentang efek buruk dari kesalahan itu, mereka akan sangat menjauhkan diri dari melakukan kesalahan dan atau bahkan mengijinkan diri mereka mempunyai kekurangan  tersebut? Dari sanalah Allah mengajarkan kita tentang indahnya memaafkan dan mengikhlaskan. 

Ada banyak sekali konflik dalam rumah tangga yang mungkin pernah kita lihat bahkan dilingkungan sekitar. Mereka menyelesaikannya pun dengan cara yang berbeda-beda, ada yang berbesar hati memaafkan atau bahkan hingga perceraian. Bukankah suami istri hanyalah sebagai manusia yang hanya dapat menerima tanpa bisa “memesan” karakter, sifat ataupun kekurangan yang diberikan Allah kepada masing-masing pasangan mereka. Jika kita berfikir positive justru darisini Allah memberikan sesuatu yang bisa dimanfaatkan sebagai ladang amal dan ibadah untuk menciptakan sebuah kesempurnaan, yaitu lewat perpaduan dua perbedaan dari suami dan istri. Sungguh dengan adanya kesadaran dan kerelaan hati memahami itu semua, insyaallah keadaan rumah tangga akan lebih mententramkan, dan insyaallah menjauhkan sebuah hubungan dari konflik yang merusak.

  • Mempunyai Pemahaman Diri Yang Baik
Keutamaan dari sikap dewasa adalah mempunyai pemahaman diri yang baik. Dalam hal ini mencakup memahami apa kelebihan kita, apa kekurangan kita, apa sisi dalam diri kita yang perlu dibenahi dan dirubah. Contohnya, jika merasa dan memahami bahwa diri kurang religius atau sholeh sholehah kemudian kita mendekat dan bergaul dengan orang-orang yang lebih religius. Supaya diri terbantu untuk bisa menjadi lebih religius. Jika kita paham diri kita ternyata kurang sabar maka mendekat dan bergaul dengan orang-orang yang lebih sabar. Jika paham diri egois maka bergaul dengan orang-orang yang lebih toleran dsb. Pemahaman diri yang baik sangat krusial karena hal itu akan membuat kita merespon dengan cara yang membaikkan diri kita dan bukan malah sebaliknya. misal kita paham diri kita adalah sebuah “Api”, maka kita harus mencari “Air” untuk menetralisirnya. Tapi jika misalnya kita “Api” dan tidak sadar bahwa kita “Api”, mungkin kita justru akan mencari bensin dan membuat segala sesuatunya akan ‘terbakar’. Jadi langkah pertama untuk belajar menjadi seseorang yang dewasa adalah dengan berusaha memiliki pemahaman diri yang baik.

Ada yang perlu kita ingat disini, bahwa menjadi dewasa itu tidaklah sulit, dan bukan hal yang menakutkan. Untuk menjadi dewasa hanya dibutuhkan pengalaman, dan kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman itu sendiri tentunya. Sementara pengalaman itu, bergantung pada waktu. Sudah seharusnya seorang yang semakin tua, semakin banyak pula hikmah dan ibroh dari pengalaman yang ia miliki dalam hidupnya. Hal-hal itu sudah cukup untuk membuatnya menjadi lebih bijak dalam menjalani hidup. Dan sifat bijak adalah milik orang-orang yang dewasa.

Dewasa erat hubungannya dengan sifat memaafkan dan berjiwa besar, pada tulisan selanjutnya insyaAllah aku akan membahas bagaimana caranya agar kita ikhlas dan mudah dalam memaafkan atau berjiwa besar dalam menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita.

see you
^^

Kado Terindah dari Allah

Beberapa waktu yang lalu, aku membaca sebuah karangan yang ditulis berdasarkan kisah nyata sang penulis yaitu seorang wanita inspiratif bernama Dira. Aku mengetahui sosok Dira baru  tahun 2018 ini melalui akun instagramnya. Namun ada banyak sekali yang bisa aku petik dari sosok beliau.

Izinkanku terjun untuk menyelami cerita yang Dira buat beberapa bulan yang lalu, sebagai bahan pembelajaran untukku dan kalian teman-temanku. :)

Adalah hal tersulit untuk seorang Dira, bahkan butuh kekuatan lebih untuknya, keluarganya, dalam menceritakan hal ini ke publik, namun Dira dan keluarga tahu bahwa ini bukan suatu yang menjijikkan pun memalukan untuk diceritakan.

Sekilas menurutku Dira merupakan wanita cantik, anggun, dewasa serta berwawan luas. Pertama kali aku melihat akunnya, aku mengira bahwa Dira adalah anak gadis pada umumnya. Aku tak tahu berapa umurnya namun aku memperkirakan Dira seumuran denganku. Setelah banyak membaca postingan yang ia buat, ada satu cerita yang membuat hatiku terhunus kaget tak percaya. Yes Dira ternyata pernah menikah. Aku tau bahwa ia sudah pernah menikah dari cerita yang ia buat di situsnya.

Tahun 2017 menjadi tahun penuh trauma bagi keluarganya terutama untuk sosok Dira. Iya, Dira berpisah dengan suaminya ditahun itu. Dira tidak mungkin menjelaskan secara detail tentang alasannya yang memberanikan untuk menggugat cerai, karena Dira tau adab - adab dalam menyikapi suatu permasalahan. Dira hanya menyampaikan bahwa "Rencana Allah Lebih Indah dari Rencanaku Yang Terindah". Aku yakin tidak ada yang menginginkan perpisahan dalam rumah tangganya, semua ingin pernikahannya bahagia. Aku yakin Dira telah memutuskan ini setelah berdoa yang sangatlah panjang. Dan tidak mungkin Dira berani mengambil keputusan dan ayahnya juga mengizinkan bila masalahnya hanya karena hal sepele.

Beruntung Dira mempunyai keluarga yang dapat mendukung satu sama lain, apalagi ayahnya. Ayahnya mungkin adalah orang yang paling sakit ketika melihat putrinya dilukai oleh seorang laki-laki, karena ketika ia menikahkan anaknya aku yakin ia sudah memberikan kepercayaan penuh putrinya kepada orang itu. Mungkin ayahnya jugalah orang yang paling menahan tangis ketika anaknya ditempa dengan masalah sebesar itu.

Lalu suatu hari sehabis sholat,
Mama Dira menatapnya dengan kekhawatiran yang nyata, beliau khawatir Dira terluka dengan pandangan orang-orang terhadap status barunya menjadi seorang janda. Mamanya kemudian mengelus pipi Dira dengan lembut seraya berkata, "Mbak Dira baik - baik saja kan nak? mama khawatir mbak Dira semakin terluka jika ada yang menghinamu dengan status itu sekarang.
Dira memegang tangan mamanya dan berkata "Gapapa ma, Dira baik - baik saja, jika janda adalah status yang hina tak mungkin rasulullah mau menikahi Khadijah serta istri-istri lainnya yang juga para janda, mbak Dira percaya sama Allah". Sungguh akupun mungkin pernah berada dalam situasi sesyahdu ini antara ibu dan anak. Benar saja, ibu adalah orang yang paling tahu ketika kita menghadapi suatu persolan walaupun kita enggan bercerita dan seseorang yang paling khwatir jika anaknya kenapa-kenapa.

Aku mungkin satu dari sekian banyak pembaca yang hayut dalam cerita ini dan satu dari sekian banyak pembaca membayangkan bila aku berada diposisi Dira saat ini. Aku mungkin belum bisa menjadi sekuat dan setegar Dira bila masalahku seberat itu, namun cerita ini membuatku sadar bahwa kesedihan yang saat ini aku atau kalian alami tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan persolan Dira, Betapa Allah sangat menyayaingi Dira. Dira tahu bagaimana sakitnya berada diposisi itu, mungkin Allah lihat bahwa kita tidak akan sanggup mengalami perpisahan seperti itu, |Makanya Allah pisahkan kalian sebelum akad terucap.

Bagi kalian yang mungkin jatuh berkali - kali, atau mungkin sudah ada taaruf berkali - kali namun gagal....

Jangan khawatir,lebih baik gagal sekarang daripada mengalami perihnya perceraian. Untukmu temanku aku yakin apapun yang terjadi padamu saat ini aku yakin Allah akan memberikan kesanggupan padamu untuk kembali  berdiri dengan anggun, yakinlah mungkin saat ini Allah sedang menempamu untuk menjadi sosok yang lebih baik. Sholahuddin Al-Ayyubi pasti lahir dari seorang ibu yang bermental kuat. Beliau tak akan bisa menaklukkan masjidil Aqso jika sang ibunda bermental lemah. Karena mungkin suatu hari nanti kamu dipercaya Allah untuk menjadi sosok ibu sehebat itu. Apapun masalahnya Allah never leaves you alone, never. Lalu jika Dira saja bisa berdiri kembali dengan anggun kenapa kita tidak? Kuncinya hanya satu "percaya", percaya kepadaNya secara utuh tanpa cela. Dan jika kalian berhasil melatih diri kalian untuk melakukannya,  percayalah kalian akan akan merasakan dengan sangat jelas bagaimana Allah cinta.

Dan untuk semua yang membaca tulisan ini "semoga Allah berikan kita semua pendamping hidup yang mampu menuntun kita dengan lembut menuju syurgaNya. Allah berkahi keluarga kita nanti dengan cahaya keteduhan sehingga disyurgaNyalah tempat kita semua menghabiskan waktu bersama"

With Love,
ur friend


Nora ^^